- Detail
- Ditulis oleh Admin Utama
- Kategori: Berita
- Dilihat: 908
Film “Daring” Produksi Cassava_Production SMA Negeri 1 Kejobong Meraih Penghargaan Kategori Film Fiksi Pelajar Terbaik FFP 2020
Sutradara film "Daring" Barkah Hidayat Abdullah menerima piala dari penyelenggara
Pelajar yang berasal dari SMA Negeri 1 Kejobong, Purbalingga berhasil membawa pulang piala penghargaan film pendek terbaik kategori fiksi dalam ajang bergengsi, Festival Film Purbalingga (FFP) ke-14 tahun 2020 se-Banyumas Raya. Penghargaan tersebut diberikan pada Malam Penganugerahan FFP ke-14 di Bioskop Misbar, komplek Taman Usman Janatin, Purbalingga pada Minggu, 31 Oktober 2020, oleh Bambang Kuntara Murti, selaku dewan juri.
Film yang memiliki judul “Daring” tersebut disutradarai oleh Barkah Hidayat Abdullah. Film tersebut diproduksi oleh Cassava_Production yang merupakan ekstrakurikuler sinematografi di SMA Negeri 1 Kejobong. Proses pembuatan film berlangsung selama beberapa pekan, dikarenakan terhambat oleh Pandemi Covid-19.
“Pengambilan gambar memang hanya sehari, namun proses editing memerlukan waktu hingga beberapa pekan dikarenakan kami sulit bertemu akibat pandemi Covid-19. Orangtua selalu khawatir jika kami keluar rumah, padahal kami selalu mematuhi protokol keselamatan Covid-19”, pungkas Barkah.
Film yang bertajuk “Daring” bercerita tentang fenomena pembelajaran secara Daring atau Dalam Jaringan yang dialami oleh seluruh pelajar dan orang tua pada masa pandemi ini, dan dirasa sulit serta cenderung mengundang banyak permasalahan. Permasalahan tersebut diawali dengan minimnya kuota yang dimiliki siswa, ketidakpahaman orang tua tentang kondisi pembelajaran di masa pandemi, serta perilaku siswa yang cenderung menyalahgunakan pembelajaran daring untuk melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat, seperti bermain game, chat bersama teman, menikmati berbagai konten di media sosial, ajang berbelanja, dan lain sebagainya.
“Kami sengaja mengambil topik tentang permasalahan dalam pembelajaran daring di tengah pandemi ini, karena kami ingin menyampaikan beberapa kritik sosial terhadap publik. Kami benar-benar tidak menyangka jika film sederhana kami bisa meraih penghargaan yang sangat bergengsi ini”, ujar sutradara muda tersebut.
Guru Pembina Sinematografi SMA Negeri 1 Kejobong, Cassava_Production, Diah Ratna Juwita, S.Pd. menjelaskan bahwa ekstrakurikuler tersebut sudah ada sejak Oktober 2019. Keberadaan ekstrakurikuler ini dianggap mampu meningkatkan kemampuan siswa di bidang seni, khususnya kemampuan akting dan pembuatan film. Dirinya mengaku bangga terhadap prestasi yang berhasil dicapai anak didiknya dalam waktu satu tahun terakhir.
Film Daring berhasil mengalahkan sejumlah nominator lain, seperti Film Pageblug, Wiji, Bendera-Man, Blusukan, dan berbagai tajuk film lainya.
“Kami berharap, ekstrakurikuler sinematografi SMA Negeri 1 Kejobong, Cassava_Production tidak berbesar hati. Jadikan ini sebagai tombak semangat untuk menorehkan prestasi gemilang di kemudian hari. Maju terus, pantang mundur!”, jelas Bambang Yuniarto, S.Pd., M.M., selaku Kepala SMA Negeri 1 Kejobong.
- Detail
- Ditulis oleh Admin Utama
- Kategori: Berita
- Dilihat: 979
SMANKE Adakan “Kudu Resik” di World Cleanup Day 2020
Kepala sekolah dan Bapak Ibu guru karyawan membersihkan lingkungan sekolah dengan tetap menjalankan protokol covid-19
Purbalingga--- Aksi baik berawal dari niat yang baik pula, menjadikan bumi bersih dari sampah merupakan tujuan mulia yang harus diawali dari niat dan direalisasikan dengan aksi nyata. Tidak perlu waktu lama untuk menjadikan lingkungan hidup kita nyaman tanpa sampah, cukup diawali dengan hal kecil yang berarti besar. Apakah itu? membuang sampah pada tempatnya. Jika setiap orang memungut satu sampah setiap harinya dan membuang sampah tersebut pada tempatnya, niscaya tidak banyak permasalahan lingkungan yang ada di masyarakat.
Sejalan dengan misi tersebut, Yayasan Yes Do It World (LDIW) menjadikan tanggal 21 September sebagai hari bersih-bersih dunia atau yang lebih dikenal dengan World Cleanup Day (WCD). Kegiatan tersebut merupakan gerakan sosial terbesar di dunia yang menggerakan masyarakat di berbagai negara untuk membersihkan planet bumi. Berawal pada pada tahun 2008 di Republik Estonia, Eropa Utara; dan berhasil mengumpulkan 50.000 orang untuk membersihkan seluruh negara dalam waktu lima jam. Melihat kesuksesan ini, pada tahun 2011 Yayasan LDIW didirikan untuk menyebarkan dan menerapkan pola kegiatan bersih-bersih di suatu negara dalam satu hari, yang serentak dilakukan di seluruh dunia dan diikuti oleh 157 Negara.
Namun demikian, di Indonesia gerakan tersebut belum banyak dikenal bahkan dilaksanakan oleh masyarakat. Indonesia baru aktif berkontribusi di WCD pada lima tahun belakangan ini yang diprakarsai oleh Lets Do It Indonesia (LDII), yang merupakan jaringan LDIW. LDII digerakan oleh 10 komunitas dengan 14 juta relawan yang secara serentak melakukan kegiatan aksi bersih-bersih di 34 provinsi di Indonesia. Kabar baiknya, pada tahun 2018, Indonesia menjadi negara dengan relawan terbesar yang ikut berkontribusi dalam gerakan WCD.
Pada Jumat (18/09), SMA N 1 Kejobong (SMANKE) tak mau kalah dan ikut andil dalam menyukseskan gerakan WCD tahun 2020. Sekolah yang pernah meraih prestasi sebagai Sekolah Sehat Nasional dan Sekolah Adiwiyata 2015 tersebut, mengadakan kegiatan bersih-bersih dengan mengusung tema “ Kudu Resik”. Bambang Yuniarto, S.Pd., M.M. selaku Kepala SMA Negeri 1 Kejobong menyampaikan bahwa setiap guru dan karyawan dikerahkan untuk kerja bakti membersihkan sampah di lingkungan sekolah. Hal ini dilakukan agar tidak ada tumpukan sampah yang mengganggu pemandangan dan menimbulkan bau tidak sedap. Selain itu, tumpukan sampah dapat digunakan sebagai sarang kuman dan nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit seperti demam berdarah. Selain bersih lingkungan, warga sekolah pun melakukan penanaman 10 pohon durian, 14 tambulampot alpukat, apotik hidup, bunga celosia dan penyiraman pohon bambu di belakang tempat parkir mobil untuk menjadikan lingkungan sekolah lebih hijau, indah, asri dan benar-benar “Resik”.
SMANKE sebagai Sekolah Adiwiyata sebenarnya sudah melakukan berbagai program kegiatan rutin untuk membersihkan lingkungan, seperti jumat bersih yang dilakukan setiap minggunya. Selain itu, sampah-sampah yang ada di sekolah pun dimanfaatkan baik sampah organik maupun anorganik dengan adanya bank sampah. Sampah organik dijadikan kompos untuk pupuk tanaman dan sampah anorganik dimanfaatkan untuk dijadikan produk kriya yang memiliki daya guna, nilai estetik, dan ekonomis. Sampah-sampah yang ada di sekolah pun dijadikan inspirasi penelitian oleh siswa, sebagai contoh penelitian mengenai bahan bakar minyak dari sampah plastik. Oleh karena itu, dengan adanya WCD tersebut meambah semangat warga SMANKE untuk terus berkontribusi dalam melestarikan lingkungan hidup. Harapan selanjutnya dengan adanya WCD, warga sekolah dapat melakukan bersih-bersih setiap harinya untuk membersihkan lingkungan sekolah dan lingkungan tempat tinggalnya, sehingga kegiatan ini bukan sekedar seremonial belaka, akan tetapi sebagai awal untuk aksi baik yang bisa diterapkan secara kontinyu dimana pun kapan pun kita berada.
- Detail
- Ditulis oleh Admin Utama
- Kategori: Berita
- Dilihat: 794
Sukses di Lomba Peneliti Belia Jateng, Siswa SMA Negeri 1 Kejobong Siap Lanjut Lomba Peneliti Belia Nasional 2020
Peserta lomba dan Kepala SMAN 1 Kejobong
Purbalingga--- Lomba Peneliti Belia (LPB) merupakan even tahunan yang diselenggarakan oleh Center Young Scientist (CYS), platform yang memiliki visi dalam pembentukan karakter (Character Building) dan membimbing penelitian peserta didik di tingkat dasar hingga perguruan tinggi bahkan membangun standar dan asosiasi dengan guru mentor penelitian di seluruh wilayah Indonesia. CYS telah berkomitmen mengelola even tersebut sejak tahun 2005. Kompetisi semacam LPB ini diadakan tidak lain untuk mendukung siswa menengah melakukan kompetisi ilmiah dan menanamkan kecintaan untuk melakukan penelitian pada generasi muda Indonesia.
LPB telah diselenggarakan selama kurun waktu 15 tahun mulai tingkat regional provinsi sampai tingkat nasional yang pesertanya terdiri dari siswa sekolah menengah di Indonesia. LPB tingkat regional dilaksanakan serentak di beberapa provinsi melalui kerjasama berbagai pihak. Pelaksanaan LPB rupanya berbeda dengan pelaksanaan LPB tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, LPB dilaksanakan secara serentak di 12 provisi di Indonesia berbasis online sehubungan dengan adanya pandemi COVID-19. Bidang lomba pada even LPB kali ini meliputi Fisika, Matematika, Komputer, Ilmu Hayati, Lingkungan, Sosiologi, Ekonomi, dan Psikologi. Sosialisasi LPB juga telah dilakukan sejak bulan Mei 2020 dilanjutkan pendaftaran dan pengiriman karya maksimal Rabu (15/07). Semua peserta diwajibkan mengirim makalah penelitian dan video presentasi melalui kanal Youtube pribadi, khusus LPB Jateng menggunakan hastag #LPBJATENG #penelitibelia #CYS.
Sebagai sekolah yang mendukung siswanya untuk terus berprestasi, SMA Negeri 1 Kejobong mendelegasikan dua peserta didiknya yaitu Visanti Choerunnissa dan Zamrotul Fuadiyah untuk mengikuti LPB Jateng 2020. Kedua siswa tersebut merupakan siswa kelas XII IPS 1 yang telah berpengalaman mengikuti beberapa even lomba karya ilmiah yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun universitas. Baru-baru ini mereka juga menjadi finalis lomba essay di Universitas Airlangga, Banyuwangi. Sejak bergabung dengan KIR SMANKE, siswa tersebut sangat besemangat untuk melakukan penelitian dan mengikuti kompetisi ilmiah, sehingga tidak heran pada even LPB Jateng yang diumumkan pada Senin (31/08) mereka berhasil menjadi Juara 1 LPB Jateng untuk bidang penelitian sosiologi dengan judul penelitian “ Penerapan Kahoot sebagai Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa pada Materi Masyarakat Multikultural Berbasis Daring”.
Siswa yang akrab disapa Zam dan Visanti tersebut mendapat e-sertifikat juara dan diundang sebagai peserta LPB Nasional yang akan diadakan November mendatang. Kini mereka sedang bersiap-siap untuk realisasi penelitian yang direncanakan rampung pada bulan Oktober. “ Kami sangat senang dan bersyukur bisa mengikuti LPB Jateng walaupun dengan banyak keterbatasan. Melalui lomba ini, kami banyak belajar mengenai penelitian khususnya di bidang pendidikan dan saya yakin ini bisa menjadi bekal saya kelak menempuh studi lanjut di tingkat universitas” ujar Visanti. Bambang Yuniarto, S.Pd., M.M. selaku Kepala SMA Negeri 1 Kejobong pun sangat bangga. Beliau sangat bersyukur dengan prestasi yang diraih kedua peserta didiknya tersebut.” Alhamdulillah, anak-anak kami dari ekstrakulikuler KIR berprestasi lagi. Saya bangga dengan Visanti dan Zamrotul sebagai Juara 1 LPB Jateng bidang penelitian Sosiologi. Semangat keduanya patut dicontoh setelah mengalami kegagalan dan hanya menjadi finalis di Essay Koasena UNAIR 2020 kemarin, kini mereka bangkit menjadi juara 1. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada pembina KIR SMANKE yang telah membimbing mereka hingga memperoleh prestasi tersebut” ujarnya.
Sebagai pembina KIR, Khanifah S.Pd. dan Wahyu Vianika, S. Pd. menaruh harapan besar kedepanya mereka dapat menjuarai even LPB Nasional, sehingga terbuka peluang besar untuk mengikuti even internasional. LPB Nasional merupakan seleksi pembentukan Tim Indonesia untuk lomba penelitian Internasional ICYS 2021 di Serbia, APCYS 2021 di Macau, dan ICYSS 2021 di Turki. Selain itu, mereka berharap prestasi Zam dan Visanti ini dapat menginspirasi seluruh peserta didik SMA Negeri 1 Kejobong yang lain untuk berprestasi sesuai dengan bakat dan minatnya.
- Detail
- Ditulis oleh Admin Utama
- Kategori: Berita
- Dilihat: 778
SMAN 1 Kejobong Pinjamkan Handphone untuk Kelancaran Belajar Siswa
Foto bersama dengan siswa yang mendapatkan pinjaman handphone dari sekolah untuk kelancaran belajar
Kejobong- SMAN 1 Kejobong terus menunjukkan kepekaan dan kepedulian pada siswa di masa pandemi Covid-19. Setelah sebelumnya memberikan bantuan paket sembako bagi warga terdampak Covid-19 di sekitar sekolah, kini, warga SMAN 1 Kejobong kembali tergerak mengadakan program peminjaman handphone (HP) kepada siswa.
Kepala SMAN 1 Kejobong, Bambang Yuniarto menjelaskan program peminjaman HP ini dilakukan karena ada siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara daring/online secara teratur. "Setelah kami telusuri penyebabnya ternyata siswa tersebut tidak punya HP . Dari hasil penelurusan selanjutnya, kami ketahui ada siswa yang sejak awal tidak punya HP, HP-nya rusak, atau HP bergantian dengan saudaranya," urainya.
Setelah mengetahui keadaan siswa itu, muncullah keinginan kuat untuk mengumpulkan dana. Setelah diadakan pengumpulan dana guru, karyawan, dan siswa, akhirnya terkumpul uang untuk pembelian lima HP. Kelima HP tersebut secara serentak dipinjamkan kepada siswa, Jumat (11/9).
Pihaknya meyakinkan kegiatan yang menunjukkan kepekaan dan kepedulian terhadap sesama ini akan terus dilakukan dalam berbagi bentuk. Kegiatan ini sekaligus wujud empati kepada masyarakat selama Pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Dikatakannya salah satu program kepedulian terhadap masyarakat yang sedang bergulir selain peminjaman HP adalah kegiatan bertajuk Smanke Care, yaitu kegiatan membeli sekaligus berdonasi yang diselenggarakan oleh OSIS SMA Negeri 1 Kejobong. Barang dan makanan yang dijual itu meliputi masker bertuliskan SMAN 1 Kejobong, ayam geprek, dan mi ayam. Khusus untuk ayam geprek dan mi ayam dijual dengan sistem pesan antar setiap hari Sabtu. Rencananya, semua hasil keuntungan akan digunakan untuk membantu siswa yang kurang mampu.
Sementara itu, terkait peminjaman HP, perasaan gembira dan haru tentu saja dirasakan oleh orang tua atau wali siswa. Satini, orang tua salah satu siswa menyampaikan rasa terima kasih kepada SMAN 1 Kejobong yang telah meringankan beban anaknya. "Anak saya memang tidak punya HP dan selama ini terpaksa belajar dengan cara datang ke rumah teman yang punya HP. Anak saya sedih karena tak punya HP tapi saya belum bisa membelikannya. Saya hanya ibu rumah tangga sedangkan bapaknya tukang ojek online yang pendapatannya turun drastis akibat pendemi Covid-19 ini," urainya. "Terima kasih SMA Negeri 1 Kejobong telah meminjamkan HP untuk anak saya," tutupnya
- Detail
- Ditulis oleh Admin Utama
- Kategori: Berita
- Dilihat: 1097
Meriahkan Gebyar Agustusan di Tengah Pandemi, SMA N 1 Kejobong Adakan Lomba Kreatif Berbasis Daring untuk Siswa
Juara 1 dan 2 lomba karya dari limbah (dari kiri ke kanan)
Juara 1 lomba pembuatan logo masing-masing angkatan
Juara 1 dan 2 lomba menyanyi lagu nasional (dari kiri ke kanan)
Juara 1 dan 2 lomba cipta dan baca puisi (dari kiri ke kanan)
Purbalingga---Tanggal 17 Agustus merupakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang selalu diperingati setiap tahun oleh seluruh masyarakat Indonesia. Tahun ini merupakan Hari Kemerdekaan RI yang ke-75. Namun, acara seremoni dan perayaan HUT RI kali ini nampaknya berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya akibat pandemi COVID-19 yang masih merajalela di bumi pertiwi kita ini. Meskipun demikian, hal tersebut tidak menyurutkan langkah dan semangat euforia kemerdekaan generasi muda masa kini untuk memperingati hari yang menjadi momentum sejarah dan kebangkitan Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, peringatan HUT RI ke-75 ini dapat diisi dengan kegiatan-kegiatan sederhana dan minimalis yang memiliki makna positif dan sesuai dengan anjuran protokol kesehatan.
Sejalan dengan semangat kemerdekaan para milenial di tengah wabah COVID-19, OSIS SMA Negeri 1 Kejobong hadir dengan kegiatan-kegiatan bermakna untuk mengisi kemerdekaan tahun ini dalam ragkaian “Gebyar Agustusan”. Acara tersebut terdiri atas beberapa kegiatan lomba untuk siswa yang dilaksanakan secara daring. Lomba yang diadakan pun tergolong sangat menarik dan memacu kreativitas siswa yang meliputi lomba menyanyi lagu nasional, lomba membuat logo angkatan, lomba cipta baca puisi, dan lomba karya dari limbah. Semua kelas pun disarankan untuk berpartisipasi pada lomba-lomba tersebut, sehingga siswa dapat merasakan atmosfer kompetisi yang luar biasa untuk memenangkan lomba.
Kegiatan yang diadakan pada tanggal 17-19 Agustus tersebut mendapatkan apresiasi dari semua warga sekolah khususnya Bambang Yuniarto, S.Pd., M.M. selaku Kepala SMA Negeri 1 Kejobong. Beliau sangat mengapresiasi kinerja OSIS tersebut. “ Meskipun di tengah pandemi, pengurus OSIS tetap aktif menyelenggarakan kegiatan dalam memperingati HUT RI ke-75 ini dengan menggelar acara Gebyar Agustusan secara daring. Antusiasme kelas X, XI, dan XII dalam mengikuti lomba tersebut saya acungi jempol” ujarnya. Beliau juga menyampaikan terimakasih untuk pembina dan pengurus OSIS, serta seluruh peserta didik yang telah meramaikan HUT RI ke-75 melalui kegiatan Gebyar Agustusan. Hal senada juga disampaikan Damara Niken Fajriani bahwa sebagai ketua panitia, dirinya mengaku senang dengan partisipasi siswa untuk mengikuti lomba yang begitu luar biasa.
Pengumuman pemenang acara Gebyar Agustusan SMANKE diumumkan setelah proses penjurian karya yang telah dikirim secara online via Whatsapp. Penjurian berlangsung sangat ketat karena banyak siswa yang mempersembahkan karya terbaik mereka, sehingga pengumuman dapat dilaksanakan secara daring pada tanggal 25 Agustus 2020. Lomba menyanyi lagu nasional dimenangkan oleh kelas XII MIPA 1 sebagai juara 1 dan kelas XI MIPA 1 sebagai juara 2. Selanjutnya untuk juara 1 lomba membuat logo angkatan Makabhumi Prajna (Kelas X), Sujalma Luhur (Kelas XI), dan Damar Praja (Kelas XII) diraih masing-masing oleh @ athafadhilah23, @_bhanuptr, dan @nurkhotiah81. Adapun untuk Juara 1 lomba cipta baca puisi diraih kelas XII MIPA 2 dan juara 2 lomba tersebut diraih oleh kelas XI MIPA 2. Lomba terakhir yaitu karya dari limbah dimenangkan oleh @elaadwi sebagai juara 1 dan @cerillisniani sebagai juara 2. Pengumuman pemenang gebyar agustusan tersebut dikirim melalui grup Whatsapp dan media sosial Instagram sman1kejobong_official dan osis_sma1kejobong. Selain itu, banyak peserta didik, guru dan karyawan yang ikut serta mengumumkan pemenang Gebyar Agustusan tersebut melalui status Whatsapp pribadi. “Semoga kegiatan semacam ini dapat menumbuhkan semangat berkreasi dan berinovasi para peserta didik SMA Negeri 1 Kejobong” ujar Bambang Yuniarto.
Halaman 7 dari 11